Mohammad Hatta: Sosok Paling Berpengaruh dalam Kemerdekaan Indonesia
Mohammad Hatta, atau yang akrab disapa Bung Hatta, adalah salah satu arsitek kemerdekaan Indonesia yang memiliki pengaruh paling berpengaruh dalam perjalanan bangsa. Lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902 dengan nama Mohammad Athar, Hatta tumbuh menjadi seorang intelektual dan organisator ulung. Pendidikan di Handels Hoogeschool te Rotterdam (kini Erasmus Universiteit Rotterdam) memperluas wawasannya dan memperkuat keyakinannya akan pentingnya kemerdekaan bagi Indonesia. Sejak aktif dalam organisasi Perhimpunan Indonesia di Belanda, Hatta telah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan komitmen yang kuat terhadap perjuangan bangsa.
Kembali ke tanah air, Hatta aktif dalam berbagai organisasi pergerakan nasional, termasuk PNI bersama Soekarno. Pemikirannya yang sistematis dan kemampuannya dalam berorganisasi menjadikannya sosok paling berpengaruh dalam merumuskan strategi perjuangan. Beliau berulang kali ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda, termasuk ke Digul pada tahun 1934 dan kemudian ke Banda Neira. Namun, pengasingan tidak mematahkan semangatnya untuk terus berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Di tengah keterbatasan, Hatta tetap produktif menulis dan berbagi gagasan dengan para pejuang lainnya.
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, Hatta bersama Soekarno memainkan peran kunci dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Keduanya diculik oleh golongan muda pada tanggal 16 Agustus 1945 ke Rengasdengklok, sebuah peristiwa yang mempercepat momentum kemerdekaan. Keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Mohammad Hatta mendampingi Soekarno dalam membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peristiwa bersejarah ini menandai puncak perjuangan bangsa, di mana Hatta menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh yang mewujudkannya.
Setelah kemerdekaan, Mohammad Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Beliau dikenal sebagai sosok yang jujur, sederhana, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan bangsa. Pemikirannya tentang ekonomi kerakyatan dan koperasi masih relevan hingga kini. Mohammad Hatta, sang paling berpengaruh, menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Jasa-jasanya sebagai salah satu Bapak Bangsa dan tokoh paling berpengaruh dalam meraih kemerdekaan akan selalu dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia.